Diantara
sekian banyak bandara yang ada di seluruh dunia, hampir tidak ada yang
memiliki desain arsitektur yang serupa. Namun, ada satu bangunan di
bandara yang memiliki bentuk yang hampir sama yang dapat dijumpai dimana
pun di seluruh dunia, yaitu menara pemandu lalu lintas udara atau Air
Traffic Control (ATC). Dimana-mana, menara ini selalu memiliki jendela
yang miring. Lalu apa sebenarnya tujuan jendela menara tersebut dibuat
miring?
Banyak
yang beranggapan bahwa jendela tersebut dirancang seperti itu untuk
mencegah pantulan sinar matahari ke pilot di dalam kokpit pesawat. Namun
penjelasan, ini tidak memiliki dasar yang kuat. Karena, bangunan lain
di bandara memiliki jendela yang dipasang vertikal seperti biasa.
Setelah mencari informasi dengan menanyakan langsung pada petugas yang berwenang di menara ATC, BerbagaiHal
akhirnya menemukan bahwa manfaat dari jendela yang miring ini ternyata
bukan untuk orang-orang yang berada di luar menara melainkan untuk
mereka yang berada di dalam menara tersebut.
Kita
biasa melihat (dan mengabaikan) pantulan cahaya yang ada di kaca
sepanjang waktu, misalnya di monitor komputer atau di kaca jendela
mobil. Tapi bagi petugas pemandu lalu lintas udara, pandangan mereka
sama sekali tidak boleh terganggu oleh pantulan cahaya di kaca jendela.
Karena, mereka memantau penerbangan, dimana keselamatan sangat
diutamakan.
Dengan
jendela kaca yang miring ini, setiap cahaya dari dalam menara (seperti
monitor komputer, layar video, lampu, dan lainnya) akan terpantulkan ke
langit-langit. Langit-langit di menara ATC sendiri biasanya akan dicat
dengan warna hitam untuk menyerap pantulan cahaya tersebut. Dengan
begitu, tidak akan ada pantulan cahaya di kaca jendela yang dapat mengganggu penglihatan petugas pemandu lalu lintas udara.