Masa
jenis ikan hanya sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan air, yang
merupakan habitat mereka. Ikan juga memiliki daya apung yang hampir
netral, yang berarti gaya yang bekerja terhadap ikan untuk membuatnya
tenggelam kurang lebih sama dengan gaya di dalam ikan yang menyebabkan
ikan tersebut mengapung. Hal ini juga berarti bahwa ikan tidak perlu
bekerja dan mengerahkan energi terlalu banyak untuk dapat mengambang
atau tenggelam di air.
Seperti
yang kita ketahui, tekanan di dalam air akan meningkat seiring dengan
bertambahnya kedalaman air tersebut. Sebagian besar spesies ikan
mengatasi perbedaan tekanan ini dengan menggunakan organ tubuh berbentuk
kantong yang disebut dengan kandung kemih berenang (juga disebut
kandung kemih gas atau udara). Air akan masuk ke dalam mulut ikan dan
melewati insang, dimana oksigen diambil dan dibawa oleh hemoglobin
melalui aliran darah. Hemoglobin kemudian melepaskan sebagian oksigen
tersebut ke dalam kandung kemih berenang tadi.
Jumlah
oksigen dalam kandung kemih berenang inilah yang menentukan daya apung
ikan. Jika ikan ingin menyelam lebih dalam, oksigen dalam kandung kemih
diserap dengan cara berdifusi ke dalam darah dan selanjutnya keluar
kembali dari insang. Sebaliknya jika ikan ingin mengambang, ia akan
meningkatkan kembali jumlah udara dalam kandung kemih berenang. Proses
ini adalah respon kimia alami terhadap tekanan di sekitar tubuh ikan
yang jika kita perhatikan sebenarnya mirip dengan cara kerja kapal
selam.
Ketika
ikan telah mati, udara tetap berada dalam kandung kemih berenang ini.
Udara tersebut kemudian dilepaskan selama proses dekomposisi atau
penguraian tubuh ikan. Udara yang dilepaskan tersebut kemudian akan
mengisi rongga-rongga dalam tubuh ikan seperti usus yang selanjutnya
menjadi "balon" karena terisi penuh dengan udara dan membuat ikan
mengapung ke permukaan. Karena sebagian besar massa ikan berupa tulang
dan otot pada sisi dorsal atau punggung ikan, dan sisi perutnya menjadi
"balon", ikan cenderung untuk mengambang secara terbalik. Namun ikan
tidak selalu mengapung ke permukaan dengan segera setelah mati. Mereka
mungkin tergeletak di dasar air untuk sementara waktu sampai udara
terkumpul di rongga tubuhnya dan dapat membuatnya mengambang.
Artikel Terkait: Mengapa Ikan Mengambang Setelah Mati?
unik-aneh-lucu-fenomenal
- 7 Tokoh Dunia Yang Mati Memalukan
- 10 Film Terbaik Tentang Perjuangan Seorang Ibu
- 7 Kisah Cinta yang Tercatat Dalam Sejarah
- 5 Negara yang Mendidik Anak Kecil Jadi Tentara
- 10 Sosok Pencabut Nyawa
- 10 Cerutu Termahal di Dunia
- Alasan Cincin Pernikahan ditaruh di Jari Manis
- Dampak Bila Keseringan Mengupil
- Cewe Lebih Sering Selingkuh Dibanding Cowo?
- 10 Teknologi Kuno Bangsa Indonesia yang Canggih
- 5 Eksperimen Mengerikan yang Menggunakan Manusia sebagai Obyeknya
- 10 Kehancuran Besar yang akan Terjadi di Planet Bumi
- Inilah Asal Usul Kuntilanak
- 5 Olahraga yang Bisa Menghilangkan Keperawanan
- Tiga Kali Panggil Nama Hantu Ini, Mata Kamu Akan Lepas
- 7 Cara Mencari Arah Tanpa Kompas
- 10 Penemuan Hebat yang Kabarnya hilang
- Inilah Terompet yang bisa terdengar hingga puluhan Kilometer
- Kuda Emas Paling Indah di Dunia
- 10 Rekor Minuman Terbesar di Dunia
- Renungan: 10 Cerita Pendek yang Penuh Makna
- Renungan: 37 Hal Terselubung Tentang Seorang Ayah
- 22 Mitos Tentang Kehamilan
- 10 Hewan yang Pintar
- 10 Candi & Kuil Termegah di Dunia
Mengapa
- Alasan Cincin Pernikahan ditaruh di Jari Manis
- Mengapa Orang Cina Sukses dan Kaya?
- Siapakah Dajjal?
- Kenapa Burung Pelatuk Tidak Pusing saat Mematuk
- Mengapa Susu Berwarna Putih Bukan Ungu
- Mengapa 1 Menit 60 Detik
- Mengapa Rel Kereta Api Banyak Batu
- Rahasia DiBalik Kepala Botak
- Mengapa Gaun Pengantin Berwana Putih
- Kenapa Jendela di Menara Pemandu Lalu Lintas Udara Dibuat Miring?
- Kenapa Kaca Bening dan Transparan?
- Mengapa Mata Bayi Berwarna Biru?